Hasil Penelitian Arkeolog, Ada Hubungan Erat Antara Kerajaan Sriwijaya dengan Kebudayaan Banyuasin

BERITA REGIONAL, BANYUASIN – Dari hasil penelitian yang dilakukan Pusat Arkeologi Indonesia menunjukkan, bahwa kejayaan Sriwijaya memiliki hubungan erat dengan kebudayaan masyarakat Kabupaten Banyuasin yang sebagian besar luas wilayahnya terdiri dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan jalur transportasi utama Kerajaan Sriwijaya dimasa lampau.

Perkiraan tentang potensi kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Banyuasin itu semakin menguat setelah ditemukannya situs pecahan kapal Sriwijaya di Desa Sumirejo Mariana Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, beberapa tahun lalu.

Bacaan Lainnya

Kepala Bappeda Litbang Erwin Ibrahim mengatakan, wilayah Banyuasin yang didominasi oleh wilayah perairan, sangat memungkinkan bahwa gerbang transportasi utama kerajaan Sriwijaya bermuara di aliran sungai dan laut sungai Musi, yang saat ini masuk diwilayah Kabupaten Banyuasin.

Aktivis budaya, Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja Palembang baru-baru ini mengunjungi kantor Bappeda dan Litbang. Diwakili oleh Sylviana Ratna Rembulan, Chandra Wijaya Pasadenah dan Franki disambut oleh Kepala Bappeda dan Litbang Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA didampingi Kabid PMM karna Jaya, SE.

Dalam pertemuan ini, kata Erwin, pihak Kirab Budaya berkonsultasi tentang pembuatan replika mahkota Borobudur yang rencananya akan dibangun di bumi Sriwijaya, serta meminta saran mengenai lahan kosong atau lokasi yang pas untuk dibangun.

“Nanti kita buatkan suatu tempat yang bisa di kunjungi oleh banyak orang, kita bikin satu gedung juga yang di dalammya bisa kita jadikan museum, nanti diluarnya akan di buatkan seperti candi kecil. Nanti ada juga tempat yang nyaman untuk digunankan meditasi atau untuk yang ingin menenangkan diri,” kata dia.

“Dan juga tempat yang bisa digunakan untuk rapat -rapat nasional, dan untuk membangun ini butuh lahan kosong yang besar biar bisa berkembang terus, untuk itu kita minta untuk di teliti dan di lihat mengenai lahan yang cocok dan bagus untuk di bangun,” tambah dia

Rencana pembuatan  ini jelas dia, tidak menyangkut agama dan ras tapi melihat kebersamaan bagaimana kita bisa melestarikan jati diri Sriwijaya, bagaimana mahkota ini akan dibangun di tanah Sriwijaya kita ini, jadi kita buat senetral mungkin jadi semua orang bisa datang dan berkunjung.

Bak gayung bersambut Erwin mengatakan bahwa Pemerintah Banyuasin dalam satu tahun terakhir menerima banyak informasi seputar kebudayaan berbagai macam dari rekan-rekan yang fokus terhadap kebudayaan. Pemerintah juga sangat mendukung Pengembangan Budaya dan Pariwisata

“Kalo saya prinsipnya itu kita tidak berbicara mengenai perbedaan, kita berbicaranya bagaimana cara mengangkat potensi yang ada di bumi Sriwijaya ini. Seperti yang kita ketahui salah satu potensi meningkatkan pendapatan daerah adalah Pariwisata dan kebudayaan.” ungkap Erwin

Saran untuk lahan yang cocok untuk pembangunan ini kata Erwin, yakni sebuah pulau yang tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung api-api, memiliki pemandangan sangat indah dan bagus serta potensi dalam pengembangan pariwata dan kebudayaan yang disebut sebagai pulau Aser. Selain tempatnya bagus dan cocok dari pulau ini bisa mengarah ke taman nasional sembilang dan kuliner sungsang.

Sepanjang jalur transportasi sungai dan laut Banyuasin banyak ditemukan benda benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti guci, piring, pecahan kapal, dan baru baru ini kami mendapat informasi dari balai arkeolog sumsel bahwa di desa murni kecamatan muara Sugihan ditemukan kembali, guci dan piring yg diduga kuat peninggalan kerajaan Sriwijaya. Sehingga wajar saja jika Banyuasin merupakan bagian dari kejayaan Sriwijaya.

“Ditemukan benda benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti guci, piring, pecahan kapal di Desa Murni Kecamatan Muara Sugihan. Bahkan bahasa indonesia pun di perkaya oleh bahasa Sansekerta yang merupakan bahasa resmi kerajaan Sriwijaya,” ujar dia.

Apalagi di sepanjang pesisir sungai Banyuasin dan sungai Musi menuju selat Bangka menjadi wilayah pengembangan “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung api api”. Saat ini kita terus menggali apa pun potensi wilayah dibumi sedulang setudung, dengan melibatkan berbagai pihak salah satunya keinginan dari kirab Budaya Garuda Sriwijaya ini. Untuk mengembangkan dan mengangkat pusat kebudayaan dan pariwisata Sriwijaya diwilayah pesisir Banyuasin.

“Kedepan akan kita atur lagi waktunya untuk  pembicaraan lebih lanjut dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin siap Bekerjasama dan mendampingi dalam pelaksanaan survei ke lapangan.” tutup Erwin

Pewarta : Suharni

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *